Saturday, May 21, 2011

Hong Kong ^^

-sambungan Pelajaran dari Macau-

Minggu pagi, 13 Februari 2011, saya dan partner jalan saya Tias terbangun di kost TKW di Macau yang sudah saya ceritakan di post sebelumnya ^^. Kami diberi sarapan juga receh untuk naik bis -mengingatkan lagi, bis di Macau nggak ada kembalian karena uang langsung masuk "celengan"- lalu diantar menuju halte bis ke Outer Harbor Ferry Terminal Macau. Bisnya yang ada tulisan "Ferry Terminal", hehehe... untung masih ada tulisan "normal" di Macau :) Bis Macau menggunakan sistem bel untuk berhenti, jadi di dekat-dekat tempat duduk ada tombol bel.

Di bis kami bertemu encim yang bisa bahasa inggris... Dia ternyata seorang guide. Kami diberi tahu cara membeli tiket ferry. Syukurlah :) Sesampai di Ferry Terminal, encim itu mengantar kami hingga masuk Ferry Terminal dan berpesan, "Kalau tiket ferry-nya kemahalan, beritahu saya saja, nanti saya nego-kan ke teman saya." Baik ya? :)) Tapi sayangnya kami agak buru-buru karena sudah agak siang dan saking banyaknya orang di Ferry Terminal, kami tidak menemukan encim itu lagi :p

Naik FirstFerry (salah satu merek ferry) dengan HKD 145 (kira-kira Rp175000) dan waktu kira-kira 1 jam, kami sudah tiba di pelabuhan HongKong, daerah Tsim Sha Tsui :) Tempat tersebut nggak seperti pelabuhan, tapi malah seperti mall... beneran lho... Nah, karena udara dingin dan lapar, kami membeli makanan & cari yang murah, hehehe... keliling foodcourt, kami menemukan paket mie + minuman seharga HKD 20-an lumayan lah. Lucunya, yang ditulis "normal" di paket itu cuma angka harganya, lainnya huruf cina :)) Waktu pesan makan bingung tuh, sampai pelayannya keluar memastikan gambar paket yang kami tunjuk, hahaha... maklum buta huruf >.<


Menu mie + ham HongKong :p (hati-hati, haram lho!)

Keluar pelabuhan, kami mencari Nathan Road, jalan raya yang cukup terkenal di Hong Kong, tempat penginapan yang kami pesan. Nggak jauh sih, cuma nyebrang-nyebrang jalannya yang harus muter-muter & kami lupa alamat pasti penginapannya! Hahaha... Yang bikin susah, kami nggak bisa tanya internet, karena nggak ada wi-fi. Pokoknya ingat aja di Mirador Mansion, entah lantai berapa. Payahnya orang-orang yang kami tanyai di Nathan Road itu nggak ada yang tau Mirador Mansion! Malah nemunya ChungKing Mansion :S Tidak lupa peta + kompas digunakan :)) Akhirnya ketemu deh pintu berhias lampion merah yang di atasnya bertuliskan "Mirador Mansion". Tias juga SMS temannya di Indonesia (mahal tuh Rp5500-an sekali SMS), tanya alamat pasti Cosmic Guesthouse yang kami pesan, dan nggak taunya ada di lantai 12 Mirador Mansion. 

Jangan mengira kalau "Mirador Mansion" itu seperti apartment di Jakarta... "Mirador Mansion" lebih mirip Pasar Bringharjo Jogja, hahahaha... lantai bawah banyak kios souvenir, baru atas-atasnya jadi penginapan. Kami book 2 malam dengan harga HKD 180 per malam untuk berdua. Itu yang kamar mandi dalam & sama cicik penjaga, kami diberi kamar yang ada jendelanya. Kuncinya pakai kartu tap yang ditempel ke pintu. Begitu masuk kamar, jreeenggg.... ternyata sekamar penuh dengan 1 tempat tidur :))))) Yang disebut "kamar mandi dalam" itu cuma space di pojok kamar, kira-kira 1x2 m berisi shower, toilet duduk, dan sekaligus wastafel di atasnya... ckckck.... terus pembatasnya cuma kaca & tirai blur semi-transparan, hwahahaha... (dalam hati: alamat nggak mandi nih, wkwkwkwk). Tapi masih beruntung, ada 1 shared bathroom di depan kamar kami yang agak lebih luas dan berpintu. So, saya pilih MCK di sana :p Oiya, info yang mungkin berguna: di sana itu bener-bener WC kering, jadi hanya disediakan tisu toilet untuk "bersih-bersih". Saya sarankan kalau ke sana, minta gelas plastik sama cicik penjaga (gelasnya gratis) buat "gayung", atau kalau sudah PD, pakai tisu basah saja :D

Nih, sekamar kasur semua kan?
 
Kami cuma menaruh koper & ransel di penginapan itu, langsung cabut pergi ke tujuan selanjutnya: The Peak, Madame Tussauds, Kowloon Ladies Market, dan Avenue of Stars (mau lihat Symphony of Light :). Segera, dengan berbekal payung (hujan sih...) kami menuju MTR Station terdekat (Tsim Sha Tsui), dan membeli Octopus Card seharga HKD 150 (itu termasuk deposit HKD 50 :).

Sekedar intermezzo, hari itu hari Minggu, banyak wajah-wajah melayu di sekitar kami. Karena baru pertama kali naik MTR HongKong, katrok lah... Kami nggak ngerti apa-apa dan rasanya senang deh tau ada banyak orang yang kira-kira ngerti bahasa Indonesia :D Kami membawa peta MTR yang diambil dekat booth tempat beli Octopus Card. Yup, tujuan selanjutnya: Central Station. Nah lo, nggak tau lewat mana. Tanpa ba-bi-bu, saya menyapa segerombolan cewek berwajah melayu yang ngerumpi di dekat kami, "Mbak, kalau mau ke Central lewat mana ya?" Eh, gerombolan tadi malah senyum-senyum, hahaha, lucu juga sih, dengan PDnya saya menyapa "Mbak" hahaha...

Sampai di dalam MTR, saya bertemu ibu-ibu yang sedang ngobrol berbahasa jawa yang ada di dalam MTR itu. Masih dalam rangka lega ketemu orang yang bisa bahasa Indonesia, saya menyapa dalam bahasa jawa halus, "Mau ke mana, Bu?" Yakz, setelah sapa-menyapa, ibu itu malah menasehati saya, supaya bekerja yang baik di HongKong, jangan terpengaruh teman-teman yang "nakal"... haaa??? Padahal saya sudah bilang kalau saya itu LIBURAN di HongKong :( Tapi kemudian saya sadar, hari itu Minggu dan Minggu = day-off para TKI. Ohooo, ternyata saya dikira TKW yang day-off (= liburan juga kan??) huhuhu... tampang TKI yaa :((
 Stasiun Tsim Sha Tsui :)


Di dalam MTR, nggak boleh makan/minum lho!

Sampai Central, kami masih harus jalan sebentar (sambil tanya-tanya) ke arah The Peak. Kami melewati taman yang dipakai orang-orang untuk berkumpul. Ibu-ibu juga pada senam tai-chi di situ, udah kayak Victoria Park deh. Kami jalan di tengah gerimis, dan tiba-tiba sepatu saya lapar!! Huuh, si Ad*das lapar di saat yang tidak tepat. Di HongKong nggak ada yang jual "makanan"nya lagi, sampai bosen saya tanya-tanya di 7El*ven. Ya udah, dengan cuek dan terseok-seok, saya jalan menuju Peak Tram Station di tengah hujan. Oiya, jalan ke sana lewat St. John's Cathedral. Jadi ingat, kalau Minggu harusnya ke gereja deh...

 Sosok saya terseok-seok di depan St. John's Cathedral >.<

Sampai di Peak Tram, kami beli paket yang termasuk tiket masuk Madame Tussauds seharga 180 HKD. Tadinya mau sekalian Sky Terrace (yang bisa muter 360 derajat lihat kota HongKong) tapi sayang, hujan berkabut, jadi Sky Terrace nggak direkomendasikan. Antrian naik Peak Tram nggak begitu ramai walaupun hari Minggu. Syukurlah :) Peak Tram seru juga, hehehe, saya mengagumi rem-nya :p bener-bener bisa mendaki gunung curam tuh Peak Tram. Kira-kira 15 menit "mendaki", kami sampai di Madame Tussauds dengan selamat.

Pemandangan dari Peak Tram
 Dipta & The Tram

Lorong menuju Madame Tussauds penuh dengan pedagang souvenir. Lengkap deh di sana. Cuma, kalau masih sempat keliling HongKong, jangan beli di sini karena fixed price & sedikit lebih mahal daripada di Ladies Market. Pintu masuk Madame Tussauds dijaga oleh "James Bond", wkwkwk.... Oh ya, di sana ada hal yang menjebak turis, mirip sama di Indonesia. Jangan percaya kalau disuruh foto & dibilang itu gratis... ntar disuruh beli hasil fotonya di luar. Tapi lumayan sih, dapat kue kering & amplop angpao (lumayan buat oleh-oleh :p). Di dalam museum lilin banyak replika tokoh terkenal yang bisa diajak foto-foto :D Bahkan lift pun bisa diajak foto.
 "James Bond" penjaga pintu masuk

Me and Gaga :)


Keluar dari museum lilin, kami masih sempat foto-foto di dekorasi imlek HongKong, ada wheel of fortune (main puter-puter aja walaupun nggak bisa baca hasil ramalannya :p), sama ada sumur permohonan buatan. Setelah itu lihat-lihat ke lantai berikut (Sky Terrace) terus ke jendela luar, eh memang berkabut :( Tapi beruntunglah, nggak jadi beli paket tiket Sky Terrace.
 Tias di Wheel of Fortune
 Sumur permohonan buatan

 HongKong view from The Peak :)


Dari The Peak, sekitar jam 15.30 kami jalan kembali ke stasium MTR Central. Iseng-iseng lihat jadwal misa di St. John's Cathedral, whoa, misanya jam 6 sore... Sia-sia ntar kalau nunggu misa minggu itu, nggak bisa ke Ladies Market & nonton Symphony of Light di Avenue of Stars tepat jam 8 malam. Kami memutuskan ikut misa harian hari Senin pagi saja :p dan melanjutkan perjalanan ke MongKok naik MTR. Walaupun ada leaflet peta MTR, kami bawa print out peta yang lebih lengkap (sampai Shenzhen) seperti di bawah ini:


 Peta MTR HongKong-Shenzhen, berguna lho!


Di MongKok ada Ladies Market, pasar malam yang memenuhi jalan-jalan di sana (jalannya sengaja ditutup untuk jualan). Berbagai toko barang elektronik & sepatu juga ada di sana. Sayangnya "makanan" untuk sepatu saya nggak ada... hiks, akhirnya saya beli sepatu di sana seharga HKD 120 :p daripada terseok-seok... Kalau diperhatikan, banyak fenomena menarik di sekitar Ladies Market. Ada orang-orang yang sibuk mengiklankan majikan dengan cara berdiri memegang papan (tulisannya huruf cina, nggak bisa dibaca). Lho?? Yup, di sana majikan "beriklan" untuk mendapatkan pembantu/babysitter. Karena hari minggu, banyak sekali TKW di sekitar kami (jadi nggak kelihatan seperti turis :S). Bahkan waktu mau balik ke Tsim Sha Tsui, ada TKW menyapa kami di stasiun MTR. Tanpa basa-basi, langsung "Dari agen mana mbak?" -gubrak, dikira TKW lagi deh...- ternyata dia TKW yang baru 2 minggu di HongKong. Sebelumnya dia di Singapura, jadi dia mau ke agennya, cuma bingung naik MTR dari jalur mana... heww... +.+
Sepatu yang "lapar" (kiri) & sepatu yang dibeli di Ladies Market (kanan)



Puas belanja di Ladies Market, kami buru-buru kembali ke Tsim Sha Tsui, untuk melihat Symphony of Light yang hanya dimainkan tepat pada pukul 20.00-20.15. Kami mampir ke penginapan untuk menaruh belanjaan dan menanyakan arah ke Avenue of Stars. Waktu itu pukul 19.30. Setelah itu kami buru-buru jalan ke arah yang ditunjukkan dengan menggigil kedinginan, brr.... Ternyata jauh juga... Kami kira Symphony of Light main di Avenue of Stars, ternyata mainnya di tepi dermaga HongKong, dekat Museum of Arts, hehehe... Beruntung kami tiba tepat waktu, pas jam 20.00, sehingga bisa menikmati permainan cahaya lampu gedung-gedung di sekitar dermaga yang spektakuler, diiringi simfoni ^^ What a great moment!! Saya hanya bisa mencantumkan foto di sini, karena videonya di Tias, hehehe... Jam 20.15 tepat, simfoni selesai dan permainan cahaya pun berhenti. Setelah itu masih ada perahu naga merah lewat di sana. Keren! Di sana juga ada taman lampion, mungkin dalam rangka imlek. Kami foto-foto dulu sampai puas :) baru jalan balik ke penginapan.
Symphony of Light

Jam ikon pelabuhan HongKong

 Taman lampion di dekat dermaga. 
Bangunan di belakangnya itu panggung untuk nonton Symphony of Light.


Nemu tulisan "Hong Kong", foto ahh...

Kami tiba di penginapan jam 10 malam kurang. Penjaga lift mengingatkan kami kalau jam 10 lift dimatikan (whaatt? kamar kami di lantai 12!). Yup-yup, belum terlambat. Begitu sampai kamar, langsung teparrr....


Besoknya adalah hari Valentine, 14 Februari 2011. Tias beli koran Malaysia yang ada berita kalau Malaysia menentang Valentine, tapi itu kan di Malaysia. We're in HongKong!! Jam 7 pagi HongKong masih sepi, belum ada kehebohan monday rush. Tujuan pertama kami adalah St. John's Cathedral di Central. Kami mau ikut misa harian jam 8 pagi. Monday rush baru terasa di stasiun MTR. Whoa... balapan jalan kaki! Orang masih saja jalan di lantai yang bergerak... ckckck... Nggak heran kalau perusahaan MTR HongKong mengadakan "Lomba Jalan Kaki". Kami ikut-ikutan sarapan ala HongKong. Mengantri di tempat jual makan, beli roti ham, dan dimakan sambil berdiri di tempat makan yang disediakan. Ini nih bedanya, tempat makan di sana cuma meja, nggak ada kursinya, dan orang makan cepat-cepat.
 Di dalam St. John's Cathedral


Kami misa selama 30 menit di St. John's Cathedral. Sepi, umatnya cuma 7 termasuk kami. Satu bule, 4 orang cina, dan kami. Pastornya bule dibantu 1 prodiakon cina. Misanya pakai bahasa inggris, tapi menyebut kata "Amen" seperti bahasa indonesia :D Selesai misa, kami menuju Ngong Ping (melenceng dari rencana semula yang harusnya ke Shenzhen dulu, soalnya masih takut kalau VOA Shenzhen masih ditutup, lagian ke Ngong Ping lebih dekat naik MTR-nya, sejalur).

Di tengah perjalanan menuju ujung Ngong Ping, kami mampir ke Sunny Bay. Lho kok Sunny Bay? Yup, kami ke Disneyland HongKong ^_^ Sampai stasiun Sunny Bay, kami naik kereta MTR Disney ke Disneyland. Tujuan utama ke sana yaitu foto-foto, bukti kalau sudah pernah ke Disneyland, hahaha... Tiket masuk Disneyland HK mahal. Kalau nggak salah HKD 350 per orang. Malas deh, soalnya kami cuma sebentar di sana. Karena sampai Disneyland masih terhitung "pagi" (padahal sudah jam 9.30-an), di sana masih lumayan sepi. Menjelang kami keluar Disneyland, barulah datang serombongan turis, hehehe...
Stasiun Sunny Bay

Di kereta "Mickey Mouse" :)

Gerbang Disneyland

 Taman di HK Disneyland
Antrian orang beli tiket masuk Disneyland

 Seperti ini lho dalamnya Disneyland ^^


Lanjut, kami sampai ke stasiun ujung Lantau Island, yaitu Tung Chung. Sampai sana, kami langsung mencari stasiun cable car terpanjang & ter-seru di sana, Ngong Ping 360 :) Kami masih semangat nih, walaupun udara dingin semakin menusuk. Setelah naik-naik sedikit, kami sampai di tempat membeli tiket cable car. Kami beli tiket PP, kira-kira HKD 120. Sebetulnya ditawari yang crystal cabin (lantainya tembus pandang, bisa lihat bawah), tapi kayaknya serem ah... Teman seperjalanan kami di cable car adalah sepasang kakek-nenek dari Inggris, korban bencana salju ekstrem. Mereka mengaku kedinginan dengan suhu udara saat itu (whew, orang Inggris aja kedinginan, apalagi orang Indonesia +.+). Untungnya bawa sarung tangan deh walaupun nggak sengaja kebawa (baca posting-an saya sebelumnya :p). Oiya, ternyata turis bule yang kami temui beberapa adalah korban bencana yang "kabur". Sebelumnya, di Kuala Lumpur, kami bertemu sepasang bule asal Australia yang jadi korban bencana banjir Queensland... heww, malah ngungsi sambil plesir...
Kembali ke cable car. Perjalanan menuju Ngong Ping Village membutuhkan waktu sekitar 25 menit naik cable car. Pemandangannya luar biasa. Kami menyeberang pulau, mendaki gunung, dan melihat HK International Airport dari atas (luar biasa bagi saya yang suka pesawat :p). Dari cable car kelihatan juga ada jalan setapak melintasi gunung menuju Ngong Ping Village. Ckckck... siapa yang rela jalan super-jauh di udara dingin seperti ini ya? Ninja Hattori mungkin :p ? Perlahan-lahan Giant Buddha mulai tampak. Sudah hampir sampai.
Sebagian pemandangan dari cable car :)


Me + Tias in the cable car



Begitu turun, serasa di dalam freezer. Tangan dan kaki beku, padahal sudah pakai sarung tangan dan sepatu (eh, salut sama Tias yang pakai sandal :). Kami foto-foto di perjalanan menuju Giant Buddha (masih lumayan jauh lho jalannya!). Sepanjang jalan, suasananya khas cina, di kanan-kiri ada toko oleh-oleh, dan menjelang gerbang masuk, banyak bangunan khas cina, seperti patung dewa, gapura, dan "benteng". Whua, kami masih harus menaiki anak tangga yang tinggi untuk mencapai Giant Buddha. Sebelum naik, kami membeli tiket masuk museum Giant Buddha seharga HKD 20, bonus makanan + dim sum vegetarian untuk nanti. Lumayan! Iseng-iseng kami bertanya ke bibi penjual tiket, suhu udara di Ngong Ping ini. Jawabannya: 3-5 derajat Celcius!! Pantesan serasa di freezer. Apalagi kalau angin gunung berhembus... brrr.... Untung ke Ngong Ping siang-siang. Coba kalau malam, tambah beku! Step by step kami naik sambil kedinginan dan ngos-ngosan. Setelah perjuangan yang berat, sampailah kami di Giant Buddha. Banyak biksu wanita dan ibu-ibu di sana. Mungkin sedang wisata rohani dalam rangka imlek. Yah, sebisa mungkin Tias dan saya tidak mengganggu mereka :) Kami foto-foto di atas lalu masuk (menghangatkan diri sebentar) ke museum di bawah tempat duduk Giant Buddha. Dalam museum nggak boleh foto-foto. Museum itu isinya memorial para donatur yang telah meninggal, manuskrip kitab suci, kaligrafi, lonceng kuno, dan lain-lain. Yang bikin ngiler saya tuh tanaman jeruk kecil-kecil dengan buah yang oranye di sepanjang jalan... pengen sih petik satu aja buahnya, tapi takut dimarahi Buddha +.+

Tiga ekor kelinci berpose bersama ^^ Happy Valentine!

Tias: Walking with Buddha

Bersama salah satu Dewa penjaga

Chinese gate

"Benteng"

 Me under the Giant Buddha

Patungnya besar-besar...

 Kedinginan!!

Setelah puas di atas, kami turun dan jalan-jalan ke kuil sekitar, sambil cari tempat menukarkan kupon "bonus" makan :) Banyak orang sembahyang di kuil itu. Kami menukarnya di tempat yang seperti kantin biara. Whoa ternyata porsinya banyak! Seimbang lah dengan HKD 20. Lebih malah :D Kenyang makan vegetarian, dilanjutkan foto-foto di taman bunga kuil. Perut terisi, dingin agak berkurang. Lumayan buat jalan sampai ke cable car.
Jeruknya bikin ngiler, huhuhu.... Belakangnya: road to Buddha, tinggi kan?

Toko souvenir & perlengkapan sembahyang di Ngong Ping

Menu "bonus" makanan: bihun, bubur tahu-jahe panas, dim-sum vegetarian

 Di depan sebuah kuil di Ngong Ping Village


Ini bacanya apa ya? Jangan-jangan "dilarang memotret"...

Balik ke stasiun Tung Chung, kami terombang-ambing selama 25 menit di udara. Kali ini eksklusif. Satu cable car hanya untuk kami berdua :D Sampai di stasiun MTR, kami merasa kalau saldo Octopus Card kami kurang untuk mencapai Luo Wu (way to Shenzhen), soalnya harus ganti jalur dua kali. Aturan MTR, kalau ganti jalur (ganti warna, lihat peta di atas), bayarnya lebih mahal. Jadi, harus dihitung jalur yang paling efisien :D Cara tambah saldonya juga pakai mesin seperti ATM, masukkan uang terus saldonya nambah. Sekali lagi, kami tersandung masalah "buta huruf", hukz, terus kami nyontek deh sampai ada seorang koko isi kartu :p Kami tambah saldo sebesar HKD 50. Daripada nggak bisa pulang.... Share nih, rute kami menuju Shenzhen: Tung Chung (oranye) - Lai King (merah) sampai Tsin Sha Tsui - jalan ke East Tsim Sha Tsui (biru muda) sampai Luo Wu. Jalur lebih singkat, cuma ganti 3 warna. Perjalanan membelah HongKong lumayan cepet juga, sekitar 2 jam. Semakin ke perbatasan, semakin sepi gerbongnya. Pemandangannya juga lumayan, seperti di film "Minggu Pagi di Victoria Park", para TKW menjemput anak majikan pulang sekolah, naik MTR, pada ngobrol sendiri-sendiri.. begitulah. Kami juga satu gerbong dengan sepasang orang Afrika (kalau nggak salah). Tampaknya mereka juga bermaksud ke Shenzhen. Kereta yang kami tumpangi ternyata mengarah ke Lok Ma Chau, jadi kami dihimbau turun di Seung Shui dan berganti kereta yang menuju Luo Wu melalui rekaman audio di kereta. 

Yeah, beberapa saat lagi kami akan tiba di Cina daratan ^^ deg-degan, bisa VOA nggak ya? Hehehe... tunggu posting selanjutnya: 3 Hours in Shenzhen :)

11 comments:

  1. iya,,lucu kl inget,,brp kali kt ktemu TKW,,trus kt dikira TKW jg,,kt ga tampang ky wisatawan2 c y dip,haha
    tp jd nyesel jg kmrn di ladies market ga beli jaket tebel,kynya psti lbh murah dbanding beli dsini deh,,kan perlu bwt jaga2 kl thn dpn jln2 lg d musim dingin :)

    ReplyDelete
  2. Hahaha.... Maret taun depan aku ke sana lagi kok Tias :D bawa "TKW" yang lain. Itu pas musim semi harusnya, jadi nggak sedingin pas kita dulu. Kapan kamu ke Seoul? Kalau sebelum Maret pasti nggak kalah dinginnya, hahaha... Peace -V-

    ReplyDelete
  3. xixixi... buset kamarnya... buset juga makanannya... dipta ini postingnya per hari di HK ya? bagus banget reportasenya lengkap!

    ReplyDelete
  4. Itu iseng-iseng motret kamar, sekamar kasur semua, kamar mandinya nggak kepotret, kira-kira si kamar mandi cuma 80cm x 1,5 m :p

    Kalau makanan, itu punya Tias, hahaha, dia yang hobi motret makanan :)) Aku cuma bagian cerita ^^

    Ayo Oli, kapan jalan-jalan bareng? Kamu sudah jauh ya... hikz (tapi sepertinya bisa dimanfaatkan kalau ke Singapore deh, hahaha)

    ReplyDelete
  5. sangat menarik untuk dibaca. nice post! :)

    kak, aku pernah ke HK & Macau. tapi itu cuma persinggahan smentara sblm balik ke Jakarta, HK cm 2 hari & macau 1 hari. wktu itu, aku ikut shortcourse selama seminggu dari kampus ku ke Shaouguan Univ di kota Shaouguan, China.
    aku kurang puas kak, mgkn karena perginya dalam rangka study-tur & secara kelompok. pengen ke sana (HK & Macau) lagi biar bisa singgah ke tempat2 bagus yg blm saya datangi. bnyak tempat yg udah kkak singgah, tp aku blm sempat ke sana. jadi mupeng aku kak.. haha
    pertanyaannya adalah, "brapa Rupiah yg kakak siapin dlm perjalan ini & untuk brapa lama??" hehehe

    semoga di bales..
    makasi kak.. aku udah baca smua tulisan kakak sejak dari Indonesia menuju HK. nice trip! :)

    ReplyDelete
  6. Halo Rizki,

    Wah menarik juga pengalamanmu di China :)
    11-16 Februari 2011 kemarin aku backpacking cuma berdua bareng temanku, Tias. Rutenya: Jogja-Jakarta-Bandung-KL-Macau-HK-Shenzhen-HK-Macau-KL-Bandung-Jakarta-Jogja. Total habisnya sekitar Rp5,5 juta, sudah termasuk makan, penginapan, transport, & masuk objek wisata selama di tempat-tempat itu & juga belanja oleh-oleh sekedarnya, hehehe... Tiket pesawat waktu itu total habis Rp1,5 juta PP (udah termasuk di Rp5,5 juta-nya kok).

    21-26 Maret 2012 besok (long weekend Nyepi) aku mau ke Jakarta-KL-Macau-HK-Shenzhen-HK-KL-Bandung lagi. Kemarin habis dapat tiket Rp1,1 juta PP. Mau ikutan? :p

    ReplyDelete
  7. mantap.. tapi saya selesain kuliah dulu deh kak. baru jalan2! hahaha

    bisa dong kak bagi2 tips ke aku gmn caranya dapetin tiket2 murah :D

    ReplyDelete
  8. Aku juga masih kuliah kok, Rizki >.<
    Jalan-jalan itu biar nggak stress, hehehe...

    Tips cara dapet tiket murah:
    1. Rajin buka website maskapai yang sering promo (salah satunya AA)
    2. Kalau malas cek, dekat-dekat sama orang yang hobi update info promo. Bisa teman di sekitarmu, lewat jejaring sosial, atau forum seperti kaskus.us, biasanya begitu ada promo langsung pada ngomongin itu.

    ReplyDelete
  9. iyaa udah kuliah, tp udah S2.. sdgkan aku S1 aja blm jelas ini kapan tamatnya! haha makanya, mau nabung dulu. ntar sekali all in.. hehe

    ok deh kak.. makasi atas bantuannya ;)

    ReplyDelete
  10. Mohon maaf jika postingan ini menyinggung perasaan anda semua tapi saya hanya mau menceritakan pengalaman pribadi saya yang mengubah kehidupan saya menjadi sukses. Perkenalkan terlebih dahulu saya Artanti Tanti biasa di panggil Anti, TKI tinggal di kota Pontian johor Malaysia,Saya berprofesi sebagai pembantu rumah tangga, tapi saya tidak menyerah dengan keadaan saya, tetap ikhtiar.
    pengen pulang ke indonesia tapi gak ada ongkos pulang. sempat saya putus asa,gaji pun selalu di kirim ke indonesia untuk biaya anak sekolah,sedangkan hutang banyak, kebetulan teman saya buka-buka internet mendapatkan nomor hp Mbah Suro (+6282354640471) katanya bisa bantu orang melunasi hutang melalui jalan togel dengan keadaan susah jadi saya coba beranikan diri hubungi dan berkenalan dengan beliau Mbah Suro, Dan saya menceritakan keadaan saya.Beliau menyarankan untuk mengatasi masalah perekonomian saya,baiknya melalui jalan togel saja.Dan angka yang di berikan beneran tembus ,4607 dan saya dapat 275 juta alhamdulillah terima kasih banyak ya allah atas semua rerjekimu ini. walaupun ini melalui togel


    ReplyDelete
  11. Sy tidak tau apa ini cara kebetulan saja atau gimana. Yg jelas sy berani sumpah kalau sy berbohon. Kebetulan saja buka internet dpt nomer ini +6282354640471 Awalnya memang takut hubungi nomer trsbut. Setelah baca-baca artikel nya. ada nama Mbah Suro katanya sih.. bisa bantu orang mengatasi semua masalah nya. baik jalan Pesugihan maupun melalui anka nomer togel. Setelah dengar arahan nya bukan jg larangan agama atau jlan sesat. Tergantung dri keyakinan dan kepercayaan sja. Syukur Alhamdulillah benar2 sudah terbukti sekarang.

    ReplyDelete